Wednesday, July 17, 2019

Model Pembelajaran Berkirim Salam dan Soal

Model Berkirim Salam dan Soal
            Menurut Djamarah (2010:104) model berkirim salam memberi kesempatan siswa untuk melatih pengetahuan dan keterampilan mereka. Siswa membuat pertanyaan sendiri sehingga terdorong untuk belajar dan menjawab pertanyaan yang dibuat teman-teman sekelasnya.
            Menurut Isjoni(2011:30) berkirim salam dan soal ialah suatu model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih pengetahuan dan keterampilan mereka. Siswa membuat pertanyaan sendiri sehingga akan merasa tergolong untuk belajar dan menjawab pertanyaan yang dibuat teman sekelasnya. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa model berkirim salam dan soal merupakan suatu model pembelajaran yang mengandung unsur game melalui pembuatan pertanyaan oleh siswa lalu disampaikan kepada kelompok lain menggunakan sorakan atau yel-yel berupa salam dan kelompok lain diharuskan menjawab pertanyaan tersebut.
            Menurut Huda (2012:137) langkah-langkah pembelajaran model berkirim salam dan soal sebagai berukut:
1)      Guru menyampaikan materi pelajaran.
2)      Guru membagi siswa dalam kelompok berempat dan setiap kelompok ditugaskan untuk menuliskan beberapa pertanyaan  mengenai materi pelajaran yang akan dikirim ke kelompok yang lain. Guru bisa mengawasi dan membantu memilih soal-soal yang tepat.
3)      Kemudian, masing-masing kelompok mengirimkan salah seorang anggotanya yang akan menyampaikan “salam dan soal” dari kelompoknya kepada kelompok lain. (Salam ini bisa berupa yel-yel atau ungkapan-ungkapan unik yang menjadi ciri khas tiap kelompok).
4)      Setiap kelompok mengerjakan soal kiriman dari kelompok lain.
5)      Setelah selasai jawaban tersebut dikirimkan ke kelompk asal untuk dikoreksi dan diperbandingkan satu sama lain.

Kelebihan dan Kelemahaan Model Berkirim Salam dan Soal
            Menurut Lie (2011:12)model berkirim salam dan soal memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut.
            Kelebihan
1)         Dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
2)         Dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
3)         Dapat mengurangi kejenuhan dan kebosanan.
4)         Meningkatkan kreativitas siswa.
Kekurangan
1)         Tidak semua siswa mudah membuat pertanyaan karena tingkat kemampuan siswa berbeda.
2)          Suasana kelas akan ramai ketika berkirim salam dan soal pada kelompok lain.
3)         Waktu yang digunakan tidak cukup karena harus memberi kesempatan semua kelompok memberi pertanyaan.

No comments:

Post a Comment